Joab, panglima tentara Raja Daud, memulai sensus untuk menghitung prajurit-prajurit yang siap tempur di Israel. Namun, tindakan ini tidak diselesaikan karena menimbulkan ketidakpuasan Tuhan. Sensus ini dipandang sebagai ungkapan kesombongan atau kurangnya iman terhadap kemampuan Tuhan untuk melindungi dan menyediakan bagi Israel. Akibatnya, murka ilahi menimpa bangsa itu, dan hasil sensus tersebut tidak dicatat dalam catatan resmi pemerintahan Raja Daud.
Peristiwa ini menekankan pelajaran spiritual yang penting: pentingnya menempatkan kepercayaan pada Tuhan daripada pada kekuatan atau jumlah manusia. Ini mengingatkan kita bahwa mengandalkan kemampuan manusia semata dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan ketidakpuasan ilahi. Kisah ini mendorong para percaya untuk tetap rendah hati dan mencari bimbingan serta penyediaan Tuhan dalam segala usaha, menyadari bahwa keamanan dan keberhasilan sejati berasal dari iman dan ketaatan kepada Tuhan.