Raja Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya, mengorganisir kerajaannya dengan administrasi yang terstruktur. Di antara pejabat-pejabat utamanya adalah Azarya, putra Zadok, yang menjabat sebagai imam. Penunjukan ini menunjukkan peran penting kepemimpinan spiritual dalam pemerintahan Israel. Garis keturunan Zadok sangat dihormati, dan posisi Azarya menunjukkan kelanjutan garis imamat yang terhormat tersebut. Administrasi Salomo adalah perpaduan antara kepemimpinan spiritual dan sekuler, memastikan bahwa kerajaan tidak hanya stabil secara politik tetapi juga dipandu secara spiritual.
Penyebutan Azarya sebagai imam menyoroti integrasi iman dan pemerintahan, menunjukkan bahwa bimbingan spiritual sangat penting untuk kesejahteraan bangsa. Kebijaksanaan Salomo dalam memilih pejabatnya mencerminkan pentingnya memiliki pemimpin yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki integritas dan kesetiaan. Keseimbangan antara kepemimpinan spiritual dan duniawi ini menjadi model bagi pemerintahan yang efektif, di mana kedua bidang bekerja sama untuk mempromosikan keadilan, perdamaian, dan kemakmuran.