Jonathan dan Simon adalah tokoh kunci dalam perlawanan Yahudi melawan kekuatan penindas pada masa Maccabees. Ketika mereka mendengar bahwa Bacchides, seorang komandan musuh yang tangguh, sedang maju dengan pasukan besar, mereka mengambil keputusan bijak untuk mundur ke padang gurun Tekoa. Keputusan ini bukanlah tanda ketakutan, melainkan kebutuhan strategis. Dengan berpindah ke lokasi terpencil, mereka menghindari konfrontasi yang berpotensi menghancurkan dengan kekuatan yang jauh lebih besar dan lebih baik diperlengkapi.
Padang gurun Tekoa, yang dikenal dengan medan yang terjal, memberikan pertahanan alami, sehingga sulit bagi pasukan Bacchides untuk melancarkan serangan mendadak. Selain itu, dengan berkemah di dekat kolam Asphar, Jonathan dan Simon memastikan bahwa pengikut mereka memiliki akses ke air, sumber daya penting untuk bertahan hidup di lingkungan gurun. Tindakan ini menekankan kualitas kepemimpinan mereka, karena mereka mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat mereka.
Kisah mundurnya Jonathan dan Simon adalah bukti pentingnya kebijaksanaan dan perencanaan strategis dalam kepemimpinan. Ini juga mengingatkan kita akan ketahanan dan kecerdikan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan, tema yang sangat relevan bagi banyak orang di berbagai tradisi Kristen.