Praktik Elkanah dalam mempersembahkan korban adalah bagian penting dari kehidupan religiusnya, mencerminkan pengabdian dan ketaatannya kepada Tuhan. Dalam setiap acara pengorbanan, ia membagikan bagian daging kepada istri dan anak-anaknya, yang merupakan praktik kebiasaan. Tindakan berbagi makanan korban ini melambangkan persatuan dan berkat dalam keluarga. Ini juga mengingatkan kita akan penyediaan Tuhan dan pentingnya melibatkan semua anggota keluarga dalam aktivitas spiritual dan komunitas. Tindakan Elkanah menunjukkan nilai kedermawanan dan perhatian dalam keluarga, menekankan bahwa praktik spiritual bukan hanya tindakan individu, tetapi melibatkan seluruh keluarga. Tindakan berbagi ini dapat dilihat sebagai refleksi dari kasih dan penyediaan Tuhan yang melimpah, mendorong kita untuk bersikap dermawan dan inklusif dalam kehidupan kita sendiri.
Konsep dinamika keluarga Elkanah, dengan dua istri dan anak-anak, juga menyoroti kompleksitas hubungan keluarga. Meskipun ada kompleksitas tersebut, praktik pengorbanan dan berbagi yang konsisten dari Elkanah menekankan pentingnya menjaga komitmen spiritual dan membangun rasa komunitas serta kebersamaan dalam keluarga.