Hana, salah satu istri Elkana, sangat dihargai olehnya. Meskipun ia tidak dapat memiliki anak, Elkana menunjukkan kasihnya dengan memberikan bagian ganda dari persembahan. Dalam budaya Israel kuno, memiliki anak dianggap sebagai berkat, dan ketidakmampuan untuk memiliki anak bisa membawa tekanan sosial dan pribadi. Situasi Hana sangat menantang karena Tuhan telah menutup rahimnya, sebuah keadaan yang sering dianggap sebagai keputusan ilahi di luar kendali manusia.
Tindakan Elkana memberikan bagian ganda adalah ungkapan cinta dan dukungan yang signifikan, menunjukkan bahwa ia menghargai Hana lebih dari kemampuannya untuk melahirkan anak. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan sifat cinta yang melampaui harapan masyarakat dan kekecewaan pribadi. Ini juga mendorong para percaya untuk menemukan penghiburan dalam kasih Tuhan dan tetap setia meskipun menghadapi ujian hidup. Kisah Hana pada akhirnya mengungkapkan bahwa rencana Tuhan sering kali berada di luar pemahaman kita tetapi selalu berakar pada kasih dan tujuan.