Raja Saul telah berjanji untuk memberikan putrinya Merab kepada Daud sebagai imbalan atas kemenangannya melawan Goliat dan pelayanannya kepada Israel. Namun, ketika saatnya tiba untuk pernikahan, Saul justru memberikan Merab kepada Adriel. Tindakan ini menunjukkan perilaku Saul yang tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan, karena ia sering bertindak berdasarkan kecemburuan dan ketakutan terhadap popularitas serta kesuksesan Daud yang semakin meningkat. Bagi Daud, ini adalah momen kekecewaan dan pengkhianatan, tetapi ia tetap melayani Saul dengan setia. Episode dalam narasi alkitabiah ini menekankan tantangan dalam menghadapi janji yang tidak terpenuhi dan pentingnya menjaga integritas seseorang di tengah kesulitan. Ini juga mencerminkan tema yang lebih luas tentang penyelenggaraan Tuhan, karena jalan Daud menuju tahta tidaklah sederhana, tetapi dipenuhi dengan ujian yang menguji karakter dan imannya. Melalui ujian-ujian ini, Daud belajar untuk mengandalkan waktu dan rencana Tuhan, yang pada akhirnya membawanya ke tempatnya yang tepat sebagai raja. Kisah ini mendorong para percaya untuk mempercayai rencana Tuhan, bahkan ketika menghadapi kemunduran dan pengkhianatan, dengan keyakinan bahwa Dia sedang mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan.
Tetapi pada waktu itu, ketika Saul mengutus utusan untuk membawa dia, kata orang itu kepada Saul: "Sesungguhnya, Daud sudah melarikan diri ke Keila."
1 Samuel 18:19
FaithAI Menjelaskan
Lebih banyak dari 1 Samuel
Ayat-ayat Terkait
More Chapters in 1 Samuel
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAI dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAI
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.