Di kota kuno Asdod, orang Filistin menempatkan Tabut Perjanjian yang ditangkap di dalam kuil dewa mereka, Dagon. Keesokan paginya, mereka menemukan Dagon jatuh dengan wajahnya di tanah di depan tabut, melambangkan penyerahan kepada Tuhan Israel. Peristiwa ini menekankan tema supremasi Tuhan atas semua dewa dan berhala lainnya. Meskipun orang Filistin berusaha mengembalikan berhala mereka, narasi ini menggambarkan sia-sianya penyembahan berhala dan ketidakberdayaan dewa-dewa palsu ketika dihadapkan dengan Tuhan yang benar. Kisah ini menjadi pengingat yang kuat akan otoritas Tuhan yang tak tertandingi dan pentingnya menyembah Dia saja.
Insiden dengan Dagon juga mencerminkan narasi alkitabiah yang lebih luas tentang Tuhan yang menunjukkan kuasa dan kedaulatan-Nya atas bangsa-bangsa dan dewa-dewa mereka. Ini meyakinkan para percaya akan kontrol Tuhan atas semua keadaan dan kemampuan-Nya untuk merendahkan yang sombong. Bagi orang Kristen, bagian ini bisa menjadi dorongan untuk tetap teguh dalam iman, mengetahui bahwa Tuhan lebih besar dari tantangan atau penolakan yang mungkin mereka hadapi. Ini menyerukan kepercayaan yang lebih dalam pada kuasa Tuhan dan penolakan terhadap segala sesuatu yang mungkin mengambil tempat-Nya yang seharusnya dalam hidup kita.