Hukum memiliki tujuan untuk memberikan kerangka pemahaman tentang apa yang benar dan salah. Ia berfungsi sebagai cermin, mencerminkan standar moral yang telah ditetapkan Tuhan untuk umat manusia. Mereka yang hidup benar, yang menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak memerlukan hukum untuk mengatur tindakan mereka karena hidup mereka secara alami mencerminkan nilai-nilai ini. Namun, bagi mereka yang melanggar hukum, pemberontak, dan terlibat dalam perilaku yang tidak saleh, hukum berfungsi sebagai batasan yang diperlukan. Hukum menyoroti tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti pembunuhan dan pelanggaran serius lainnya. Dengan demikian, hukum tidak hanya melindungi masyarakat tetapi juga menawarkan kesempatan bagi individu untuk menyadari kebutuhan mereka akan perubahan dan penebusan. Pemahaman ini menekankan pentingnya menyelaraskan hidup seseorang dengan prinsip-prinsip Tuhan, membangun komunitas yang berkembang dalam keadilan, kasih, dan saling menghormati.
Intinya, hukum adalah alat yang digunakan Tuhan untuk membimbing orang menuju kehidupan yang memuaskan dan selaras dengan rencana ilahi-Nya. Hukum ini mengingatkan kita akan kompas moral yang seharusnya mengarahkan tindakan dan keputusan kita, mendorong kita untuk hidup dengan cara yang menghormati Tuhan dan memberi manfaat bagi orang-orang di sekitar kita.