Kematian Rehabeam dan penguburannya di Kota Daud menekankan pentingnya garis keturunan dan warisan dalam narasi alkitabiah. Kota Daud, yaitu Yerusalem, bukan hanya tempat fisik tetapi juga simbol janji perjanjian yang dibuat kepada Daud dan keturunannya. Pemerintahan Rehabeam ditandai dengan tantangan, termasuk perpecahan kerajaan, namun penguburannya di kota suci ini mengaitkannya dengan warisan kakeknya, Raja Daud.
Suksesi Abijah sebagai raja menandakan kelanjutan garis keturunan Daud, yang memiliki signifikansi teologis sepanjang Alkitab. Peralihan ini bukan sekadar perubahan kepemimpinan, tetapi pengingat akan janji-janji abadi yang Tuhan buat kepada Daud, yang memiliki implikasi bagi masa depan Israel dan Yehuda. Ungkapan "beristirahat bersama nenek moyangnya" adalah cara yang penuh hormat untuk mengakui kepergian Rehabeam, menghubungkannya dengan generasi sebelumnya dan menyoroti sifat siklis kehidupan dan kepemimpinan dalam tradisi alkitabiah. Ayat ini mengundang refleksi tentang tema warisan, kontinuitas, dan pengembangan rencana Tuhan melalui generasi yang berturut-turut.