Hidup oleh iman, bukan oleh penglihatan, mengajak para percaya untuk mempercayai realitas yang tidak terlihat dari janji dan kehadiran Tuhan. Konsep ini menekankan pentingnya persepsi spiritual di atas bukti fisik. Dalam dunia di mana bukti yang nyata sering kali menentukan keyakinan, perspektif ini menantang orang Kristen untuk bergantung pada iman mereka terhadap firman Tuhan dan rencana-Nya, bahkan ketika keadaan tampak tidak pasti atau bertentangan.
Iman menjadi lensa melalui mana para percaya melihat hidup mereka, mempengaruhi keputusan dan tindakan mereka. Ini mendorong ketergantungan pada kebijaksanaan dan bimbingan ilahi, menumbuhkan rasa damai dan keyakinan yang melampaui keadaan saat ini. Pendekatan ini membantu orang Kristen tetap teguh dalam keyakinan mereka, mengetahui bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar, mengatur peristiwa untuk tujuan yang lebih besar.
Dengan mengadopsi pola pikir ini, para percaya diingatkan bahwa perjalanan mereka tidak hanya bergantung pada apa yang dapat mereka lihat atau pahami. Sebaliknya, itu berakar pada kepercayaan dan harapan bahwa Tuhan setia dan janji-Nya adalah benar. Hidup yang didorong oleh iman ini menawarkan koneksi yang lebih dalam dengan alam spiritual, memberikan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.