Gorgias, seorang tokoh militer terkemuka, mengambil alih sebagai gubernur dan mempertahankan pasukan tentara bayaran untuk melanjutkan tindakan agresifnya terhadap komunitas Yahudi. Konteks sejarah ini mencerminkan masa yang penuh gejolak dan konflik, di mana orang-orang Yahudi berada di bawah ancaman konstan dari kekuatan eksternal. Penggunaan tentara bayaran menunjukkan keseriusan upaya militer untuk menaklukkan orang Yahudi, karena prajurit sewaan biasanya dipekerjakan karena keahlian dan loyalitas mereka terhadap bayaran, bukan karena alasan ideologis.
Narasi tentang Gorgias dan kampanyenya adalah bagian dari kisah yang lebih besar tentang perjuangan orang Yahudi untuk bertahan secara religius dan budaya di tengah penindasan. Bagian ini menekankan ketahanan dan keteguhan orang Yahudi, yang menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan iman dan tradisi mereka. Ini menjadi bukti yang abadi tentang kekuatan dan ketekunan yang diperlukan untuk mempertahankan keyakinan di tengah kesulitan. Catatan sejarah ini mendorong kita untuk merenungkan pentingnya keberanian dan persatuan dalam mengatasi ancaman eksternal terhadap komunitas dan cara hidup kita.