Menghadapi keadaan yang sangat sulit, orang-orang itu mencari campur tangan ilahi, menunjukkan ketergantungan mereka pada Tuhan di saat-saat genting. Doa mereka adalah permohonan untuk pembebasan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga demi perjanjian-perjanjian yang telah Tuhan tetapkan dengan nenek moyang mereka. Perjanjian-perjanjian ini adalah kesepakatan suci yang menekankan komitmen Tuhan yang abadi kepada umat-Nya. Dengan merujuk pada janji-janji ini, mereka mengekspresikan keyakinan pada sifat Tuhan yang tidak berubah dan kesediaan-Nya untuk melindungi dan membimbing mereka.
Doa ini juga menekankan identitas mereka sebagai umat yang dipanggil dengan nama Tuhan yang kudus dan mulia, menandakan hubungan dan tanggung jawab yang mendalam. Ini adalah pengingat akan hubungan unik mereka dengan Tuhan, yang tidak didasarkan pada prestasi mereka tetapi pada kasih karunia-Nya dan janji-janji yang telah Dia buat. Dengan menyebut nama Tuhan, mereka mengakui kuasa dan kemuliaan-Nya, mempercayai bahwa Dia akan bertindak sesuai dengan karakter dan kesetiaan-Nya di masa lalu. Bagian ini mendorong para percaya untuk mengingat janji-janji Tuhan dan mencari pertolongan-Nya, mempercayai kesetiaan dan kasih-Nya.