Kata-kata penutup dalam surat ini memberikan berkat yang mendalam, menekankan kasih karunia Yesus Kristus sebagai kekuatan penopang bagi orang percaya. Kasih karunia adalah tema sentral dalam teologi Kristen, mewakili kasih dan dukungan Tuhan yang tidak diperoleh oleh manusia. Dengan menyebutkan kasih karunia Yesus, penulis mengingatkan pembaca akan dukungan dan kasih yang selalu ada dari Kristus. Kasih karunia ini bukan hanya hadiah sekali, tetapi merupakan kehadiran yang terus-menerus yang memberdayakan dan menghibur orang percaya dalam kehidupan sehari-hari.
Berkat ini bersifat inklusif, menjangkau semua orang, menyoroti aspek komunal dari iman Kristen di mana setiap anggota dipeluk oleh kasih karunia ilahi ini. Ini menjadi pengingat bahwa, meskipun ada cobaan atau kesulitan, kasih karunia Yesus adalah sumber kekuatan, kedamaian, dan dorongan. Pesan ini melampaui waktu, menawarkan jaminan kepada orang Kristen saat ini bahwa mereka tidak pernah sendirian dalam perjalanan iman mereka. Kasih karunia Yesus adalah landasan harapan, menginspirasi orang percaya untuk hidup dengan keyakinan dan sukacita.