Di Israel kuno, imam besar mengenakan pakaian khusus yang dikenal sebagai baju efod, yang sangat penting untuk tugas suci yang diembannya. Baju efod ini dibuat dengan keterampilan luar biasa, menggunakan emas dan benang berwarna kaya—biru, ungu, dan merah tua—serta linen yang dipintal dengan halus. Bahan-bahan ini tidak hanya dipilih karena keindahannya, tetapi juga karena makna simbolisnya, yang mewakili kemurnian, kerajaan, dan pengorbanan. Baju efod digunakan untuk pengambilan keputusan, khususnya melalui Urim dan Thummim, yang diyakini dapat mengungkapkan kehendak Tuhan. Ini menyoroti peran imam sebagai perantara antara Tuhan dan umat, menekankan kebutuhan akan petunjuk ilahi dalam kepemimpinan. Keterampilan yang detail mencerminkan nilai yang diberikan pada pendekatan kepada Tuhan dengan rasa hormat dan keunggulan. Bagian ini mendorong kita untuk mencari kebijaksanaan Tuhan dalam keputusan kita dan untuk menghormati-Nya dengan usaha terbaik kita, menyadari kesucian tanggung jawab spiritual kita.
Warna dan bahan ini juga mengingatkan kita akan keindahan dan kekayaan ciptaan Tuhan serta keinginan-Nya agar kita mencerminkan kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Dengan mendedikasikan keterampilan dan sumber daya kita untuk pelayanan-Nya, kita berpartisipasi dalam tradisi ibadah yang menghormati Tuhan dan memberi manfaat bagi komunitas.