Dalam bagian ini, Tuhan memerintahkan nabi Ezekiel untuk melakukan tindakan simbolis dengan mengambil dua batang kayu dan menuliskan nama-nama di atasnya untuk mewakili dua kerajaan Israel yang terpisah: Yehuda dan Yusuf (Efraim). Tindakan ini bukan sekadar isyarat sederhana, tetapi merupakan nubuat yang mendalam tentang harapan dan pemulihan. Secara historis, kerajaan Israel terpecah menjadi dua setelah pemerintahan Salomo, yang mengakibatkan kerajaan utara (sering disebut Israel atau Efraim) dan kerajaan selatan (Yehuda). Pemisahan ini menyebabkan ketegangan dan perpecahan yang signifikan di antara rakyat.
Dengan meminta Ezekiel menuliskan nama-nama di batang kayu ini, Tuhan menyampaikan pesan yang kuat bahwa Dia berniat untuk menyembuhkan perpecahan antara kedua faksi ini. Tindakan menuliskan di batang kayu melambangkan penyatuan kembali kerajaan yang terpisah, menunjukkan bahwa rencana Tuhan mencakup mengumpulkan umat-Nya kembali sebagai satu kesatuan. Nubuat ini mengingatkan kita akan keinginan Tuhan yang lebih besar untuk persatuan dan rekonsiliasi di antara umat-Nya, menyoroti bahwa meskipun ada perpecahan dan konflik di masa lalu, masa depan yang harmonis dan bersatu adalah bagian dari rencana ilahi-Nya. Ini mendorong para percaya untuk mempercayai kemampuan Tuhan dalam memulihkan dan menyatukan.