Yehezkiel berada dalam sebuah penglihatan di mana ia menyaksikan pelaksanaan keputusan ilahi terhadap Yerusalem. Terluka oleh apa yang dilihatnya, ia jatuh ke tanah dan memohon kepada Tuhan untuk memberikan belas kasihan. Seruannya mencerminkan kepedulian yang mendalam terhadap umat Israel, khawatir bahwa seluruh sisa umat mungkin akan musnah dalam kemarahan Tuhan. Momen ini menunjukkan peran Yehezkiel sebagai seorang pengantara, seseorang yang berdiri di antara Tuhan dan umat-Nya, memohon untuk kehidupan dan kesejahteraan mereka. Ini juga menyoroti ketegangan antara keadilan dan belas kasihan, tema yang sering muncul dalam Alkitab. Meskipun keadilan Tuhan diperlukan untuk menangani dosa, belas kasihan-Nya selalu ada, menawarkan harapan dan penebusan. Permohonan Yehezkiel mengingatkan para percaya akan kekuatan doa dan pengantaraan, mendorong mereka untuk mencari belas kasihan Tuhan bagi diri mereka sendiri dan orang lain, sambil mempercayai rencana-Nya yang lebih besar untuk pemulihan dan pembaruan. Bagian ini mengundang kita untuk merenungkan keseimbangan antara keadilan dan belas kasihan ilahi, mendorong kita untuk tetap setia dan penuh harapan, bahkan di masa-masa penghakiman.
Ketika mereka sedang membunuh, aku tetap tinggal di sana, dan aku berseru dengan suara yang nyaring, "Ya Tuhan Allah, apakah Engkau akan membunuh seluruh penduduk Yerusalem, sehingga Engkau mencurahkan kemarahan-Mu kepada mereka?"
Yehezkiel 9:8
FaithAi Menjelaskan
Lebih banyak dari Yehezkiel
Ayat-ayat Terkait
More Chapters in Yehezkiel
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.