Dalam bagian ini, kita menyaksikan peristiwa penting dalam sejarah umat Yahudi. Raja Kores dari Persia, yang dikenal karena kebijakan toleransi beragamanya, memerintahkan pengembalian barang-barang suci bait yang diambil oleh orang Babilonia saat penaklukan Yerusalem. Mithridat, bendahara, bertanggung jawab untuk menghitung dan menyerahkan barang-barang ini kepada Serubbabel, yang diidentifikasi sebagai seorang pangeran dari Yehuda. Tindakan ini bukan hanya langkah politik, tetapi juga pemenuhan janji ilahi, seperti yang dinubuatkan oleh Yeremia, bahwa umat Yahudi akan kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali bait suci.
Keterlibatan Serubbabel, seorang pemimpin di antara para pengungsi, menandakan pemulihan kepemimpinan Yahudi dan awal babak baru bagi komunitas tersebut. Ini menekankan tema harapan, pembaruan, dan providensi ilahi. Penghitungan yang teliti terhadap barang-barang tersebut melambangkan pentingnya pengelolaan dan integritas dalam kepemimpinan. Momen ini menandai awal dari pembangunan fisik dan spiritual bangsa Yahudi, menekankan kesetiaan Tuhan dan peran manusia dalam memenuhi rencana ilahi.