Pada masa pemerintahan Raja Artahsasta dari Persia, sejumlah pejabat, termasuk Bishlam, Mithredath, dan Tabeel, mengambil langkah untuk menulis surat kepada raja. Surat ini disusun dalam bahasa Aram, yang merupakan bahasa internasional di Kekaisaran Persia, digunakan untuk korespondensi resmi dan diplomatik. Konteks sejarah ini sangat penting karena menggambarkan dinamika politik dan penolakan yang dihadapi oleh umat Yahudi dalam usaha mereka membangun kembali Yerusalem dan bait suci. Para pejabat yang menulis surat tersebut kemungkinan termotivasi oleh keinginan untuk mempertahankan pengaruh dan kontrol mereka atas wilayah tersebut. Mereka melihat upaya pembangunan kembali sebagai ancaman terhadap otoritas mereka dan berusaha menghentikan kemajuan tersebut dengan mengajukan permohonan kepada raja. Episode ini mengingatkan kita akan tantangan yang sering menyertai usaha untuk memulihkan dan memperbarui, terutama ketika usaha tersebut mengganggu status quo. Ini juga menekankan pentingnya ketekunan dan iman di tengah penolakan, karena komunitas Yahudi terus melanjutkan pekerjaan mereka meskipun menghadapi tantangan ini.
Pada waktu itu, surat yang dikirim oleh Rehum, kepala daerah, dan Simai, sekretaris, serta rekan-rekan mereka, kepada Darius, raja Persia, ditulis dalam bahasa Aram dan diterjemahkan ke dalam bahasa Aram.
Ezra 4:7
FaithAi Menjelaskan
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.