Ezra 7:2 melanjutkan daftar genealogis yang melacak garis keturunan Ezra, seorang ahli kitab dan imam yang memainkan peran penting dalam komunitas Yahudi setelah pembuangan ke Babel. Genealogi ini sangat signifikan karena menegaskan kredensial Ezra sebagai imam yang sah, langsung keturunan dari Harun, saudara Musa. Dengan mencantumkan nenek moyangnya, teks ini menekankan kesinambungan garis imamat dan pentingnya mempertahankan tradisi dan otoritas keagamaan.
Di Israel kuno, genealogi tidak hanya berfungsi sebagai catatan warisan keluarga, tetapi juga sebagai cara untuk memvalidasi peran seseorang dalam masyarakat, terutama dalam posisi kepemimpinan dan keagamaan. Bagi Ezra, menjadi keturunan imam terkemuka seperti Zadok dan Ahitub memperkuat otoritasnya untuk memimpin umat dalam reformasi keagamaan dan mengajarkan hukum Tuhan. Latar belakang ini memberinya legitimasi yang diperlukan untuk membimbing komunitas Yahudi dalam membangun kembali identitas dan praktik mereka setelah kembali dari pembuangan. Penekanan pada garis keturunan juga mencerminkan tema alkitabiah yang lebih luas tentang kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya yang berjanji sepanjang generasi.