Ezra ditugaskan untuk memimpin sekelompok orang buangan kembali ke Yerusalem, sebuah perjalanan yang memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. Saat mereka berkemah di dekat sungai yang mengalir ke arah Ahava, Ezra melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang dan para imam yang bersamanya. Dengan kekhawatiran, ia menemukan bahwa tidak ada orang Lewi di antara mereka. Orang Lewi sangat penting untuk pelaksanaan layanan dan ritual di bait suci, karena mereka bertanggung jawab membantu para imam dan menjaga bait suci. Ketidakhadiran mereka adalah suatu kelalaian yang signifikan yang perlu ditangani sebelum melanjutkan perjalanan.
Kepemimpinan Ezra terlihat dalam pendekatannya yang proaktif untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan menyadari pentingnya keberadaan orang Lewi, ia menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan tradisi keagamaan dan memastikan bahwa komunitas siap secara spiritual untuk kembali ke Yerusalem. Bagian ini menyoroti pentingnya peran masing-masing orang dalam komunitas iman dan kebutuhan akan kesiapan spiritual. Ini mengingatkan kita akan upaya kolektif yang diperlukan untuk memelihara dan mengembangkan komunitas iman yang hidup, di mana setiap anggota berkontribusi untuk keseluruhan.