Respon Abraham terhadap janji Tuhan akan seorang anak adalah sesuatu yang sangat manusiawi sekaligus mendalam. Di usia hampir seratus tahun, Abraham merasa gagasan untuk menjadi seorang ayah adalah hal yang lucu, dan Sara, yang berumur sembilan puluh, tampak sama sekali tidak mungkin untuk melahirkan. Tawa Abraham bukan hanya tentang ketidakpercayaan, tetapi juga mencerminkan betapa luar biasanya janji Tuhan. Ini menyoroti reaksi umum manusia terhadap intervensi ilahi: skeptisisme di hadapan yang ajaib. Namun, momen ini sangat penting dalam narasi alkitabiah, menggambarkan bahwa rencana Tuhan sering kali melawan logika dan harapan manusia. Tawa Abraham adalah pendahulu dari sukacita yang akan datang dengan pemenuhan janji Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa iman melibatkan kepercayaan pada kemungkinan yang melampaui pemahaman kita. Bagian ini mendorong para pengikut untuk tetap berpegang pada iman meskipun keadaan tampak mustahil, mempercayai bahwa waktu dan kuasa Tuhan dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Ini adalah kesaksian bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan, mengundang kita untuk merangkul harapan dan iman dalam janji-janji ilahi.
Lalu Abraham jatuh tersungkur dan tertawa, serta berkata dalam hatinya: "Apakah seorang yang berumur seratus tahun akan menjadi bapa? Dan apakah Sara yang berumur sembilan puluh tahun akan melahirkan?"
Kejadian 17:17
FaithAi Menjelaskan
Lebih banyak dari Kejadian
Ayat-ayat Terkait
More Chapters in Kejadian
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.