Dalam momen ini, Yakub merespons pertemuan yang mendalam dengan Tuhan dengan mendirikan sebuah batu peringatan. Tindakan ini sarat dengan makna simbolis, karena mewakili pengakuan nyata akan kehadiran dan janji-janji Tuhan. Dengan mencurahkan air dan minyak di atas batu tersebut, Yakub terlibat dalam praktik ibadah dan pengudusan yang sudah ada sejak lama. Air yang dicurahkan melambangkan pengorbanan dan pengabdian kepada Tuhan, sementara minyak melambangkan pengurapan dan penyucian. Tindakan-tindakan ini bukan sekadar ritual; mereka adalah ungkapan rasa syukur dan penghormatan Yakub terhadap interaksi ilahi yang dialaminya.
Batu peringatan ini berfungsi sebagai kenangan yang abadi, penanda fisik dari tonggak spiritual dalam perjalanan Yakub. Ini adalah pengingat akan kesetiaan Tuhan dan hubungan pribadi yang dimiliki Yakub dengan-Nya. Praktik menciptakan peringatan ini dapat menginspirasi orang percaya saat ini untuk menemukan cara-cara untuk mengingat dan merayakan karya Tuhan dalam hidup mereka. Baik melalui simbol-simbol fisik maupun refleksi pribadi, mengakui kehadiran dan bimbingan Tuhan dapat memperkuat iman dan mendorong hubungan yang lebih dalam dengan yang ilahi.