Kisah orang tua Musa adalah bukti kuat tentang kekuatan dan keberanian yang dapat diilhami oleh iman. Di saat raja Firaun memerintahkan kematian semua bayi laki-laki Ibrani, orang tua Musa melihat sesuatu yang luar biasa dalam diri anak mereka. Iman mereka kepada Tuhan memberi mereka keberanian untuk menyembunyikan Musa selama tiga bulan, menentang dekrit raja. Tindakan iman ini bukan hanya tentang menyelamatkan anak mereka; ini juga tentang mempercayai tujuan yang lebih tinggi dan perlindungan ilahi.
Keputusan mereka untuk menyembunyikan Musa adalah risiko besar, namun mereka tidak terpuruk dalam ketakutan. Sebaliknya, mereka bertindak berdasarkan keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana khusus untuk Musa. Narasi ini mendorong para percaya untuk mempercayai rencana Tuhan yang lebih besar, bahkan ketika dihadapkan pada rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi. Ini menyoroti pentingnya memahami kehendak Tuhan dan bertindak berdasarkan keyakinan dan keberanian. Iman orang tua Musa menjadi contoh bagaimana kepercayaan kepada Tuhan dapat memicu tindakan yang mengubah jalannya sejarah, mengingatkan kita bahwa iman sering kali membutuhkan keberanian dan kesediaan untuk melawan ketidakadilan.