Dalam pernyataan yang kuat tentang inklusivitas ilahi, Tuhan memperluas berkat-Nya kepada Mesir dan Asyur, di samping Israel. Pernyataan ini menantang pandangan tradisional yang menganggap Israel sebagai satu-satunya penerima kasih Tuhan. Dengan merujuk kepada Mesir sebagai 'umat-Ku' dan Asyur sebagai 'karya tangan-Ku', Tuhan mengungkapkan kebenaran yang mendalam: kasih dan berkat-Nya tidak terbatas pada satu bangsa atau etnis saja. Visi persatuan di antara bangsa-bangsa yang secara historis bersaing menekankan masa depan di mana kasih Tuhan melampaui batas-batas manusia, mendorong rekonsiliasi dan perdamaian.
Bagian ini mengundang para percaya untuk menerima pemahaman yang lebih luas tentang kerajaan Tuhan, yang mencakup berbagai bangsa dan budaya. Ini mendorong keterbukaan untuk melihat karya Tuhan di tempat-tempat yang tidak terduga dan di antara orang-orang yang tidak terduga. Pesan ini adalah panggilan untuk mengenali kemanusiaan yang sama dan citra ilahi dalam semua orang, mempromosikan semangat persatuan dan kerjasama. Pada akhirnya, ini mencerminkan harapan akan dunia di mana kasih dan berkat Tuhan menyatukan semua bangsa di bawah perhatian-Nya.