Dalam bagian ini, Tuhan berbicara melalui Yeremia, memperingatkan Yehuda dan bangsa-bangsa tetangga tentang hukuman yang akan datang. Ia menyebut Nebukadnezar, raja Babel, sebagai hamba-Nya, yang menggambarkan bahwa Tuhan dapat menggunakan penguasa mana pun, bahkan yang berasal dari luar Israel, untuk melaksanakan tujuan ilahi-Nya. Ini menyoroti kedaulatan Tuhan atas semua bangsa dan kemampuannya untuk mengarahkan jalannya sejarah sesuai kehendak-Nya. Nubuat ini meramalkan kehancuran dan keterpurukan yang akan menimpa tanah-tanah ini sebagai konsekuensi dari ketidaktaatan dan penyembahan berhala mereka.
Penyebutan Nebukadnezar sebagai hamba Tuhan mungkin tampak mengejutkan, tetapi ini menekankan gagasan bahwa Tuhan tidak dibatasi oleh batasan atau kesetiaan manusia. Ia dapat menggunakan siapa saja atau bangsa mana saja untuk memenuhi rencana-Nya. Pesan ini adalah pengingat yang jelas tentang keadilan Tuhan dan keseriusan berpaling dari perintah-Nya. Namun, ini juga menawarkan panggilan untuk bertobat, karena peringatan Tuhan sering kali disertai dengan kesempatan untuk berubah dan mendapatkan penebusan. Pesan ganda tentang hukuman dan harapan ini adalah tema yang berulang dalam kitab-kitab nabi, mendorong para percaya untuk mempercayai rencana dan kebenaran Tuhan yang pada akhirnya akan terwujud.