Yeremia 39:1 menetapkan panggung bagi peristiwa dramatis yang mengarah pada jatuhnya Yerusalem. Ayat ini memberikan tanda waktu sejarah, mencatat tahun kesembilan pemerintahan Zedekia dan bulan kesepuluh, ketika Nebukadnezar, raja Babel yang berkuasa, memulai pengepungan. Ini adalah pemenuhan nubuat yang diberikan oleh Yeremia, yang telah memperingatkan rakyat Yehuda tentang hukuman yang akan datang akibat ketidaktaatan dan penyembahan berhala mereka. Pengepungan ini bukan hanya sekadar kampanye militer, tetapi juga titik balik yang signifikan dalam sejarah alkitabiah, menggambarkan konsekuensi berat dari mengabaikan perintah Tuhan.
Ayat ini menyoroti kemajuan tanpa henti dari pasukan Babel, menekankan inevitabilitas penangkapan kota tersebut. Ini menjadi pengingat yang serius akan pentingnya mendengarkan peringatan ilahi dan mempertahankan kesetiaan kepada Tuhan. Peristiwa sejarah ini juga meramalkan harapan pemulihan dan penebusan yang akan datang, karena rencana Tuhan pada akhirnya mencakup pembaruan dan keselamatan bagi umat-Nya. Narasi tentang jatuhnya Yerusalem dan peristiwa selanjutnya adalah kunci untuk memahami tema yang lebih luas tentang penghakiman dan harapan dalam kisah alkitabiah.