Elihu, salah satu teman Ayub, berbicara dengan percaya diri tentang sumber pemahamannya. Ia mengklaim bahwa wawasan yang dimilikinya bukan sekadar berasal dari manusia, tetapi berasal dari sumber yang lebih tinggi, yaitu ilahi. Pengakuan akan kebijaksanaan ilahi ini menegaskan keyakinan bahwa pengetahuan sejati dan keadilan adalah atribut Tuhan. Elihu bertujuan untuk membela kebenaran Tuhan, menunjukkan bahwa cara-cara Tuhan adalah adil dan melampaui pemahaman manusia.
Dengan mengaitkan keadilan kepada Penciptanya, Elihu menyoroti pentingnya mengakui kedaulatan dan keadilan Tuhan. Perspektif ini mengingatkan kita bahwa penilaian manusia sering kali cacat, sedangkan keadilan Tuhan sempurna dan tidak keliru. Ini mendorong para percaya untuk mempercayai keadilan Tuhan yang tertinggi, bahkan ketika keadaan tampak tidak adil atau sulit dipahami. Kata-kata Elihu menyerukan kerendahan hati, mendesak kita untuk mencari kebijaksanaan dari Tuhan dan menyelaraskan pemahaman kita dengan prinsip-prinsip ilahi-Nya. Pesan ini bergema di berbagai tradisi Kristen, menekankan kebutuhan universal akan bimbingan ilahi dan kepercayaan pada karakter Tuhan yang benar.