Dalam narasi penaklukan Yosua, penangkapan Makeda menandai momen penting dalam perjalanan bangsa Israel untuk mengklaim Tanah Perjanjian. Penghancuran total kota, termasuk rajanya, menekankan beratnya dan totalitas hukuman Tuhan terhadap kota-kota Kanaan yang menentang Israel. Tindakan ini merupakan bagian dari mandat ilahi yang diberikan kepada Yosua dan bangsa Israel untuk menghilangkan pengaruh yang dapat merusak iman mereka dan menjauhkan mereka dari Tuhan.
Referensi mengenai perlakuan terhadap raja Makeda seperti yang dilakukan terhadap raja Yerikho menunjukkan pola keadilan ilahi dan pemenuhan janji Tuhan. Ini mencerminkan konteks sejarah peperangan dan hukuman ilahi dalam Perjanjian Lama, di mana ketaatan terhadap perintah Tuhan sangatlah penting. Narasi ini mengingatkan kita akan keseriusan yang harus dihadapi bangsa Israel dalam hubungan perjanjian mereka dengan Tuhan, menekankan tema kesetiaan, ketaatan, dan keyakinan bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada umat-Nya.