Rahab, seorang wanita yang tinggal di Yerikho, mengajukan permintaan berani kepada mata-mata Israel yang ia sembunyikan dari pihak berwenang. Ia meminta mereka untuk bersumpah demi Tuhan agar menunjukkan kebaikan kepada keluarganya sebagai balasan atas kebaikan yang telah ia tunjukkan kepada mereka. Interaksi ini sangat penting karena menggambarkan tema perjanjian dan kewajiban timbal balik. Iman Rahab kepada Tuhan Israel membawanya untuk mempertaruhkan nyawanya demi mata-mata tersebut, dan sebagai imbalannya, ia mencari jaminan keselamatan keluarganya. Permintaannya akan tanda yang pasti adalah bukti keyakinannya akan kekuatan janji Tuhan dan integritas mereka yang melayani-Nya.
Momen ini juga menekankan bahwa iman dan kebenaran tidak terbatas pada satu bangsa atau kelompok saja. Rahab, seorang Kanaan, mengakui otoritas Tuhan Israel dan bertindak dalam iman, yang pada akhirnya membawanya untuk termasuk dalam garis keturunan Yesus Kristus. Kisahnya adalah pengingat yang kuat tentang bagaimana iman dapat membawa kepada penebusan dan inklusi dalam rencana Tuhan, terlepas dari latar belakang seseorang. Ini mendorong para percaya untuk bertindak dengan keberanian dan mempercayai janji Tuhan, mengetahui bahwa Dia menghargai iman dan kebaikan.