Judas memulai dengan menyapa para pembacanya dengan penuh kasih, menunjukkan niat awalnya untuk membahas topik sukacita keselamatan. Namun, ia merasa perlu untuk mengalihkan fokus dan mendesak mereka agar aktif membela iman mereka. Iman ini digambarkan sebagai sesuatu yang telah dipercayakan kepada umat Tuhan sekali untuk selamanya, menyoroti kelengkapannya dan tanggung jawab yang menyertainya. Pesan Judas adalah peringatan sekaligus dorongan, mengingatkan para percaya bahwa iman mereka adalah anugerah berharga yang memerlukan perlindungan dan dedikasi.
Panggilan untuk 'berjuang demi iman' menunjukkan bahwa para percaya harus siap untuk berdiri teguh menghadapi tantangan dan ajaran palsu. Ini bukan sekadar tentang keyakinan pribadi, tetapi melibatkan usaha kolektif untuk melestarikan doktrin dan kebenaran yang mendefinisikan Kekristenan. Kata-kata Judas berfungsi sebagai pengingat abadi bahwa iman bukanlah sesuatu yang statis, tetapi memerlukan keterlibatan aktif dan pembelaan, memastikan bahwa iman tetap murni dan tidak berubah untuk generasi mendatang. Di dunia di mana keyakinan dapat dengan mudah tereduksi atau dikompromikan, dorongan Judas tetap relevan, mendorong orang Kristen untuk tetap teguh dan berani dalam perjalanan spiritual mereka.