Dalam konteks penaklukan dan pemukiman bangsa Israel di Kanaan, batas-batas orang-orang Amori disebutkan untuk memberikan gambaran tentang lanskap geografis dan politik pada masa itu. Orang-orang Amori adalah salah satu dari banyak suku Kanaan yang menghuni wilayah tersebut, dan wilayah mereka membentang dari Lembah Kalajengking hingga Sela dan seterusnya. Penjelasan tentang batas-batas ini penting karena mencerminkan interaksi kompleks antara bangsa Israel dan penduduk yang sudah ada di tanah tersebut. Dengan merinci batas-batas ini, ayat ini memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi bangsa Israel dalam mengklaim dan menetap di tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Ini juga menekankan realitas sejarah dari narasi alkitabiah, di mana batas wilayah memainkan peran penting dalam kisah bangsa Israel yang sedang berkembang. Catatan kuno ini mengingatkan kita akan jalinan rumit dari sejarah manusia dan rencana Tuhan yang terus berkembang sepanjang zaman.
Penyebutan lokasi-lokasi tertentu seperti Lembah Kalajengking dan Sela juga berfungsi untuk mengaitkan catatan alkitabiah dengan geografi dunia nyata, memberikan koneksi yang nyata ke masa lalu. Ayat ini, meskipun tampak sebagai deskripsi batas yang sederhana, mengundang pembaca untuk merenungkan tema yang lebih luas tentang janji Tuhan, perjalanan iman bangsa Israel, dan signifikansi yang abadi dari tanah dan tempat dalam kisah alkitabiah.