Yosua, putra Nun, memainkan peran penting dalam sejarah Israel sebagai pemimpin yang menggantikan Musa. Dikenal karena iman dan keberaniannya yang tak tergoyahkan, Yosua memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, memenuhi janji-janji yang Tuhan buat kepada nenek moyang mereka. Kematian Yosua pada usia 110 tahun menandai akhir dari era penaklukan dan pemukiman di Kanaan. Kehidupan Yosua adalah bukti kekuatan iman dan ketaatan; ia selalu mencari petunjuk Tuhan dan bertindak berdasarkan itu, memimpin bangsanya dengan integritas dan kekuatan.
Gelar 'hamba Tuhan' yang disandangnya menyoroti pengabdian dan hubungan istimewa yang ia miliki dengan Tuhan. Kepemimpinan Yosua ditandai oleh komitmennya terhadap hukum Tuhan dan kemampuannya untuk menginspirasi orang-orang agar tetap setia. Kepergiannya mengingatkan kita akan pentingnya meninggalkan warisan iman dan dedikasi. Kisah Yosua mendorong para percaya untuk menjalani kehidupan yang menghormati Tuhan, mempercayai janji-janji-Nya, dan berusaha memenuhi tujuan-Nya.