Dalam kisah Abimelek, kita melihat gambaran jelas tentang keadilan ilahi. Abimelek, dalam ambisinya untuk berkuasa, melakukan tindakan keji dengan membunuh tujuh puluh saudaranya, sebuah pengkhianatan terhadap keluarganya sendiri. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak mengabaikan tindakan kejahatan semacam itu. Kisah Abimelek adalah peringatan tentang bahaya ambisi yang tidak terkontrol dan keruntuhan moral yang dapat terjadi akibat mengejar kekuasaan dengan cara apa pun.
Narasi ini mengingatkan kita bahwa meskipun sistem keadilan manusia bisa gagal, keadilan Allah adalah sempurna dan tak terhindarkan. Ini meyakinkan orang percaya bahwa Allah mengetahui semua tindakan dan bahwa Dia pada akhirnya akan menegakkan keadilan pada waktunya sendiri. Ini menjadi pengingat yang kuat untuk hidup dengan benar dan percaya pada rencana Allah yang berdaulat, bahkan ketika kita menyaksikan ketidakadilan di dunia. Kisah Abimelek mendorong kita untuk merenungkan pentingnya integritas dan konsekuensi dari pilihan kita, mendorong kita untuk menyelaraskan tindakan kita dengan kehendak Allah.