Setelah penyaliban Yesus, reaksi langsung Petrus terhadap berita tentang kubur yang kosong adalah berlari untuk melihat sendiri. Tindakan ini menegaskan semangat dan urgensi situasi yang dihadapi. Ketika ia tiba, ia menemukan kain kafan tergeletak sendiri, sebuah detail yang menunjukkan bahwa sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Ketidakhadiran tubuh Yesus dan keberadaan kain kafan membuat Petrus merenungkan secara mendalam tentang peristiwa yang telah terjadi.
Adegan ini adalah gambaran yang kuat tentang pencarian manusia untuk memahami di tengah misteri ilahi. Reaksi Petrus adalah campuran antara kebingungan dan renungan, mencerminkan respons alami manusia terhadap hal-hal yang ajaib. Ini mendorong para pengikut untuk secara aktif mencari kebenaran dan terlibat dengan iman mereka secara pribadi. Kubur yang kosong adalah momen penting dalam narasi Kristen, melambangkan harapan, kebangkitan, dan pemenuhan janji-janji Yesus. Perjalanan Petrus dari kebingungan menuju iman adalah kesaksian tentang kekuatan transformatif dari pertemuan dengan yang ilahi, mendorong umat Kristen untuk tetap terbuka terhadap cara-cara tak terduga di mana Tuhan mungkin menampakkan diri.