Di saat-saat penganiayaan atau kesulitan, kita diajak untuk menemukan sukacita dan bahkan melompat dengan kebahagiaan, karena ada janji yang mendalam tentang upah di surga. Dorongan ini berakar pada pemahaman bahwa penderitaan demi kebenaran tidaklah sia-sia. Sepanjang sejarah, para nabi yang berbicara kebenaran dan hidup setia sering kali menghadapi penolakan dan penganiayaan. Dengan bertahan dalam ujian yang serupa, kita berada dalam persekutuan yang baik, berbagi warisan dengan mereka yang teguh dalam iman.
Janji akan upah yang besar di surga menjadi motivator yang kuat untuk tetap teguh di tengah kesulitan. Ini mengalihkan fokus dari perjuangan duniawi yang sementara kepada sukacita dan kepuasan abadi yang menanti di hadapan Tuhan. Perspektif ini membangun ketahanan dan harapan, memungkinkan kita untuk bangkit di atas keadaan dengan rasa tujuan dan keyakinan. Menghadapi ujian dengan sukacita adalah ungkapan iman yang mendalam, mencerminkan kepercayaan kita pada keadilan Tuhan yang sempurna dan makna abadi dari hidup sesuai dengan kehendak-Nya.