Dalam pernyataan yang kuat ini, Tuhan berbicara tentang waktu ketika nama-Nya akan dihormati secara universal, dari terbit hingga terbenamnya matahari. Imaji ini menyampaikan gagasan tentang kemuliaan Tuhan yang diakui di seluruh dunia, melampaui semua batasan budaya dan geografis. Referensi kepada dupa dan persembahan yang murni menunjukkan bentuk ibadah yang tulus dan nyata, bukan sekadar ritual. Ini mengisyaratkan bahwa ibadah yang sejati melibatkan ketulusan dan kemurnian hati, mencerminkan rasa hormat dan cinta yang mendalam kepada Tuhan.
Bagian ini juga menyoroti keinginan Tuhan untuk menjalin hubungan dengan semua orang, bukan hanya kelompok tertentu. Ini mengarah pada masa depan di mana ibadah tidak terbatas pada lokasi atau orang tertentu, tetapi merupakan fenomena global. Visi ini mendorong para percaya untuk berpartisipasi dalam menyebarkan pengetahuan dan penghormatan kepada Tuhan, membangun rasa persatuan di antara berbagai budaya dan komunitas. Pesan ini adalah harapan dan inklusivitas, mengingatkan kita akan rencana akhir Tuhan agar kerajaan-Nya diakui dan dirayakan oleh semua bangsa.