Saat malam tiba, Yesus dan para muridnya meninggalkan kota, sebuah momen yang menandakan akhir dari pekerjaan sehari. Kepergian ini bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga simbolis, mewakili ritme kerja dan istirahat yang sangat penting dalam hidup. Setelah seharian penuh dengan pengajaran, penyembuhan, dan berinteraksi dengan orang-orang, Yesus menjauh dari hiruk-pikuk, menunjukkan pentingnya menemukan waktu untuk istirahat dan refleksi. Tindakan ini mengingatkan kita bahwa meskipun hidup kita sibuk, meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan mengisi ulang tenaga adalah hal yang krusial.
Kepergian ini juga menekankan kemanusiaan Yesus dan para muridnya. Meskipun mereka memiliki misi ilahi, mereka merasakan kelelahan dan kebutuhan akan istirahat, sama seperti kita. Keterhubungan dengan kemanusiaan mereka bisa menjadi penghiburan, mengingatkan kita bahwa istirahat adalah bagian yang diperlukan dari pemenuhan misi dan panggilan kita sendiri. Ini mendorong kita untuk mencari keseimbangan, memastikan bahwa kita siap secara spiritual, mental, dan fisik untuk tugas-tugas yang akan datang.