Pada Perjamuan Terakhir, Yesus menyampaikan sebuah nubuat yang mengganggu kepada para murid-Nya: salah satu dari mereka akan mengkhianati-Nya. Pengumuman ini memicu reaksi emosional yang mendalam di antara para murid, yang sangat sedih dengan pemikiran tersebut. Setiap murid, dalam momen refleksi diri dan kerentanan, mempertanyakan Yesus, menanyakan apakah mereka bisa menjadi orang yang mengkhianati-Nya. Adegan ini menangkap perjuangan manusia dengan keraguan dan pemeriksaan diri, terutama ketika dihadapkan pada kemungkinan mengecewakan seseorang yang sangat kita cintai. Reaksi para murid menunjukkan cinta dan kesetiaan mereka kepada Yesus, serta ketakutan mereka akan tidak memenuhi harapan-Nya.
Momen ini juga mengingatkan kita akan kompleksitas hubungan manusia dan tantangan dalam mempertahankan kepercayaan dan integritas. Ini mendorong para percaya untuk memeriksa kehidupan dan hubungan mereka sendiri, berusaha untuk memperkuat iman dan komitmen kepada orang-orang yang mereka cintai. Bacaan ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita merespons momen keraguan dan bagaimana kita dapat menumbuhkan semangat kesetiaan dan kejujuran dalam interaksi kita dengan orang lain.