Dalam momen ini, Yesus berbicara tentang kepastian penangkapan dan penyaliban-Nya, menekankan bahwa peristiwa-peristiwa ini diperlukan untuk memenuhi nubuat dalam Kitab Suci. Pernyataan ini menyoroti pengaturan ilahi dari setiap peristiwa, di mana penderitaan Yesus bukanlah tindakan kekerasan yang acak, melainkan bagian penting dari rencana penebusan Tuhan bagi umat manusia. Pemenuhan nubuat menjadi bukti keandalan dan kedaulatan firman Tuhan. Ini juga menunjukkan ketaatan dan penyerahan Yesus kepada kehendak Bapa, bahkan di tengah penderitaan. Bagi para pengikut-Nya, ini bisa menjadi sumber kekuatan dan keyakinan, mengetahui bahwa rencana Tuhan selalu untuk kebaikan yang lebih besar, meskipun melibatkan pengorbanan pribadi atau kesulitan. Perspektif ini mendorong kesetiaan dan kepercayaan pada janji-janji Tuhan, mengingatkan kita bahwa tujuan-Nya selalu terwujud, seringkali dengan cara yang melampaui pemahaman manusia.
Bagian ini mengajak kita untuk merenungkan sifat nubuat ilahi dan peran Yesus sebagai Mesias yang memenuhi janji-janji kuno ini. Ini meyakinkan kita bahwa rencana Tuhan sempurna dan akan terwujud, menawarkan harapan dan dorongan di masa-masa sulit.