Doa adalah tindakan suci untuk berkomunikasi dengan Tuhan, yang dimaksudkan untuk menjadi tulus dan penuh perasaan. Yesus memperingatkan tentang praktik berdoa yang bertujuan menarik perhatian orang lain, seperti yang umum dilakukan oleh beberapa pemimpin agama pada zamannya. Mereka akan berdoa di tempat-tempat yang menonjol, seperti rumah ibadat dan sudut jalan, untuk dilihat dan dikagumi oleh orang. Yesus menekankan bahwa perilaku semacam ini adalah munafik karena mengutamakan pujian manusia di atas hubungan yang tulus dengan Tuhan.
Hadiah dari pertunjukan publik semacam itu hanyalah pujian sesaat dari orang lain, yang bukanlah tujuan sejati dari doa. Sebaliknya, Yesus mengajarkan bahwa doa seharusnya menjadi percakapan pribadi dan intim dengan Tuhan, bebas dari keinginan untuk pengakuan publik. Instruksi ini mendorong para percaya untuk memeriksa motif mereka dan memastikan bahwa praktik spiritual mereka berakar pada keinginan yang tulus untuk terhubung dengan Tuhan, bukan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Dengan fokus pada keaslian dalam doa, para percaya dapat mengalami hadiah spiritual sejati yang berasal dari hubungan yang dalam dan pribadi dengan Tuhan.