Kata-kata Paus kepada jemaat Filipi berfungsi sebagai peringatan terhadap mereka yang mempromosikan versi Injil yang menyimpang. Dengan menyebut mereka "anjing," "pekerja jahat," dan "pemotong kulit," Paus menekankan keseriusan kesalahan mereka. Individu-individu ini kemungkinan adalah orang-orang Yahudi yang bersikeras bahwa orang-orang non-Yahudi yang beralih ke Kristen harus mematuhi hukum Yahudi, termasuk sunat, untuk benar-benar diselamatkan. Paus sangat menentang pandangan ini, dan malah mendorong iman yang berpusat pada Kristus dan bukan pada kepatuhan terhadap hukum.
Ajaran ini mengingatkan kita bahwa kekristenan yang sejati bukanlah tentang ritual luar, tetapi tentang transformasi internal melalui iman kepada Yesus Kristus. Ini mengajak para percaya untuk waspada dan bijaksana, memastikan bahwa iman mereka berakar pada kasih karunia Tuhan dan bukan pada tradisi atau tuntutan manusia. Dengan memfokuskan pada inti Injil, orang Kristen didorong untuk menjalani iman mereka secara otentik, merangkul kebebasan dan kasih karunia yang ditawarkan melalui Kristus.