Paulus menggunakan analogi pernikahan untuk menjelaskan prinsip rohani yang lebih dalam. Dalam konteks pernikahan, seorang wanita terikat secara hukum kepada suaminya selama suaminya hidup. Ini mewakili sifat mengikat dari hukum pada individu. Namun, jika suaminya mati, ia tidak lagi terikat oleh kewajiban hukum tersebut, melambangkan pembebasan orang percaya dari hukum melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Bagian ini menyoroti transisi dari hidup di bawah ketentuan hukum menuju hidup di bawah kasih karunia Tuhan. Ini menekankan gagasan bahwa melalui Kristus, orang percaya tidak lagi terikat oleh perjanjian lama tetapi bebas untuk merangkul kehidupan baru yang dipimpin oleh Roh. Kebebasan ini bukan berarti mengabaikan tanggung jawab moral, tetapi tentang hidup dengan cara yang mencerminkan kasih dan kasih karunia Tuhan. Ini mendorong orang Kristen untuk fokus pada hubungan mereka dengan Tuhan, yang didasarkan pada kasih dan kasih karunia, bukan sekadar kepatuhan pada aturan.
Sebab, seorang istri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup; tetapi jika suaminya itu mati, ia bebas dari hukum suami itu.
Roma 7:2
FaithAI Menjelaskan
Lebih banyak dari Roma
Ayat-ayat Terkait
More Chapters in Roma
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAI dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAI
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.