Ungkapan puitis ini membandingkan leher yang terkasih dengan menara David, simbol kekuatan dan pertahanan. Perbandingan dengan menara menunjukkan martabat dan keteguhan, kualitas yang bersifat melindungi dan mengagumkan. Menara pada zaman kuno sering dibangun dengan presisi dan perhatian, melambangkan karakter yang terkasih yang dibangun dengan baik dan kekuatan batin. Penyebutan seribu perisai yang tergantung di menara semakin memperkuat gambaran ini, karena perisai melambangkan perlindungan, keberanian, dan kehormatan. Perisai-perisai ini, milik para pejuang, menunjukkan bahwa yang terkasih dikelilingi oleh kekaguman dan rasa hormat, mirip dengan benteng yang dihiasi simbol-simbol pertahanan dan kekuatan. Ayat ini merayakan kualitas mulia yang dimiliki oleh yang terkasih, menekankan keindahannya tidak hanya dalam istilah fisik tetapi juga dalam karakternya dan rasa hormat yang ia peroleh. Bahasa puitis ini mengundang pembaca untuk menghargai kedalaman kekaguman dan cinta yang diungkapkan, menyoroti peran yang terkasih sebagai sosok kekuatan dan kehormatan.
Lehermu seperti menara David, yang dibangun untuk menjadi tempat persenjataan; seribu perisai tergantung padanya, semuanya perisai pahlawan.
Kidung Agung 4:4
FaithAi Menjelaskan
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.