Dalam ayat ini, Tuhan berbicara kepada nabi Habakuk, menjelaskan niat-Nya untuk membangkitkan orang Kasdim sebagai alat penghakiman terhadap bangsa-bangsa, termasuk Yehuda. Bangsa Kasdim, yang dikenal karena sifatnya yang kejam dan cepat, digambarkan sebagai kekuatan yang kuat yang melintasi bumi, menaklukkan tanah dan mengambil apa yang bukan milik mereka. Wahyu ini merupakan bagian dari respons Tuhan terhadap keluhan Habakuk sebelumnya tentang kekerasan dan ketidakadilan di Yehuda.
Penggunaan orang Kasdim menggambarkan kedaulatan Tuhan dan kemampuan-Nya untuk menggunakan bangsa atau orang mana pun, terlepas dari posisi moral mereka, untuk mencapai tujuan ilahi-Nya. Ini menjadi pengingat bahwa rencana Tuhan sering kali melampaui pemahaman manusia, dan Dia dapat bekerja melalui cara yang tidak terduga untuk mencapai tujuan-Nya. Bagi orang percaya, hal ini bisa menjadi sumber penghiburan, mendorong mereka untuk mempercayai kebijaksanaan dan keadilan Tuhan yang pada akhirnya, meskipun menghadapi situasi yang menantang atau membingungkan. Ini juga menekankan tema akuntabilitas, karena Tuhan memegang bangsa-bangsa bertanggung jawab atas tindakan mereka, menggunakan orang lain untuk membawa koreksi dan perubahan.