Yesus berbicara kepada mereka yang percaya pada kebenaran diri sendiri dan memandang rendah orang lain. Pengenalan ini mengatur panggung untuk pelajaran tentang kerendahan hati dan bahaya dari merasa benar sendiri. Perumpamaan yang menyusul memperlihatkan dua sikap yang berbeda: satu yang dipenuhi dengan kesombongan dan kepastian diri, dan yang lainnya dengan kerendahan hati dan pertobatan. Yesus menekankan bahwa Tuhan lebih menghargai hati yang rendah hati daripada tampilan kesalehan atau kepentingan diri yang terlihat.
Pesan ini mendorong para pengikut untuk merenungkan sikap mereka sendiri, mengingatkan bahwa kesombongan spiritual dapat membutakan mereka terhadap kekurangan diri dan kebutuhan akan kasih karunia Tuhan. Ini menyerukan pergeseran dari ketergantungan pada diri sendiri menuju ketergantungan pada belas kasihan Tuhan, memupuk semangat kerendahan hati dan kasih sayang terhadap orang lain. Ajaran ini adalah pengingat abadi bahwa kebenaran sejati berasal dari hati yang rendah hati yang mengakui ketergantungannya pada Tuhan.