Yesus berada di Betania, sebuah desa dekat Yerusalem, yang dikenal sebagai tempat perlindungan dan persahabatan bagi-Nya. Rumah Simon si Kusta menjadi latar yang signifikan, menunjukkan kesediaan Yesus untuk bergaul dengan mereka yang dianggap terpinggirkan. Tindakan perempuan yang memecahkan buli-buli pualam dan mengurapi Yesus dengan minyak narwastu yang murni, yang merupakan parfum mahal, adalah ungkapan kuat dari pengabdian dan penghormatan. Tindakan ini bukan hanya tentang nilai materi dari parfum, tetapi tentang kedalaman cinta dan pengakuan akan makna ilahi Yesus. Dengan memecahkan buli-buli itu, ia menunjukkan penyerahan yang total dan tanpa syarat, melambangkan bagaimana kita dipanggil untuk memberikan segalanya kepada Tuhan. Tindakannya juga meramalkan kematian dan penguburan Yesus yang akan datang, karena pengurapan adalah praktik yang biasa dilakukan untuk mempersiapkan tubuh sebelum dimakamkan. Momen ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menghormati Yesus dalam hidup kita sendiri, mendorong kita untuk memberikan yang terbaik dalam ibadah dan pelayanan, yang didorong oleh cinta dan rasa syukur.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, seorang perempuan datang membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak narwastu yang mahal harganya. Ia memecahkan buli-buli itu dan mencurahkan minyak itu di atas kepala Yesus.
Markus 14:3
FaithAi Menjelaskan
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.