Metafora pohon zaitun yang digunakan Paulus merupakan ilustrasi yang kuat mengenai hubungan antara orang Yahudi dan non-Yahudi dalam rencana keselamatan Tuhan. Cabang-cabang yang dipatahkan melambangkan mereka dari bangsa Yahudi yang telah menolak pesan Kristus. Sebaliknya, tunas zaitun liar mewakili non-Yahudi, yang melalui iman, telah dicangkokkan ke dalam pohon, melambangkan inklusi mereka dalam keluarga Tuhan. Proses pencangkokan ini menyoroti anugerah Tuhan, karena non-Yahudi tidak dimasukkan berdasarkan keturunan alami atau perbuatan, melainkan melalui iman.
Bagian ini menekankan persatuan dan keterhubungan semua orang percaya, tanpa memandang latar belakang mereka. Ini mengingatkan kita bahwa getah yang memberi kehidupan, yang melambangkan berkat dan janji rohani Tuhan, tersedia bagi semua yang percaya. Gambaran pohon zaitun juga berfungsi sebagai pengingat akan akar iman yang dalam yang berasal dari para patriark dan perjanjian yang dibuat Tuhan dengan Israel. Dengan dicangkokkan, non-Yahudi kini menjadi bagian dari warisan rohani yang kaya ini, menekankan inklusivitas dan anugerah dalam rencana keselamatan Tuhan.