Dalam adegan yang menyentuh ini, Tobit tidak dapat menahan emosinya saat memeluk putranya, Tobias, yang telah kembali dari perjalanan panjang dan berbahaya. Air mata Tobit adalah campuran antara kebahagiaan, kelegaan, dan rasa syukur. Ia mengungkapkan keinginan untuk mati, bukan karena putus asa, tetapi karena ia merasa hidupnya telah lengkap setelah melihat putranya hidup dan sehat. Perasaan ini mencerminkan cinta dan ikatan yang mendalam antara orang tua dan anak, menekankan pentingnya keluarga dalam kehidupan seseorang. Reaksi Tobit juga menyoroti iman dan rasa syukurnya kepada Tuhan, yang ia percayai telah membimbing dan melindungi putranya. Saat ia menangis dan memuji Tuhan, Tobit mengakui tangan ilahi dalam pertemuan mereka, menggambarkan tema kepercayaan pada penyelenggaraan Tuhan dan kekuatan doa. Bagian ini mendorong para pengikut untuk menghargai orang-orang terkasih dan mengenali berkat dalam hidup mereka, mengaitkannya dengan kasih karunia dan rahmat Tuhan. Ini adalah pengingat akan kebahagiaan dan kepuasan yang datang dari persatuan keluarga dan iman pada rencana Tuhan.
Dan Tobit berkata kepada Rafael: "Bersyukurlah kepada Allah, dan puji Dia, dan ceritakanlah kepada orang-orang yang ada di sini tentang segala yang telah dilakukan Allah untukmu."
Tobit 11:12
FaithAi Menjelaskan
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAi dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAi
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.