Ahaz menjadi raja Yehuda pada masa yang ditandai oleh ketidakstabilan politik dan ancaman dari luar. Pemerintahannya dimulai pada tahun ketujuh belas pemerintahan Pekah, raja Israel, yang menunjukkan adanya perpecahan yang terus berlangsung antara kerajaan utara Israel dan kerajaan selatan Yehuda. Pemerintahan Ahaz sangat signifikan karena menyoroti tantangan yang dihadapi oleh raja-raja Yehuda dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas religius di tengah tekanan dari tetangga yang kuat seperti Asyur dan perselisihan internal. Penyebutan Ahaz sebagai putra Yotam menegaskan kesinambungan dinasti Daud, yang merupakan aspek penting dari identitas dan sejarah Yehuda. Pemerintahan Ahaz ditandai dengan keputusan kontroversial, termasuk aliansi dengan kekuatan asing dan reformasi religius yang menyimpang dari praktik ibadah tradisional. Memahami konteks pemerintahan Ahaz memberikan wawasan tentang narasi yang lebih luas dalam sejarah Yehuda dan pesan-pesan kenabian yang muncul pada masa ini, yang menyerukan kesetiaan kepada Tuhan meskipun menghadapi tantangan politik dan sosial.
Dalam tahun ketiga belas pemerintahan Raja Pekah bin Remalya, Ahaz bin Yotam, raja Yehuda, menjadi raja.
2 Raja-raja 16:1
FaithAI Menjelaskan
Lebih banyak dari 2 Raja-raja
Ayat-ayat Terkait
More Chapters in 2 Raja-raja
Mulai Perjalanan Spiritual Anda Hari Ini
Hanya butuh 15 detik untuk mendaftar. Unduh FaithAI dan buat akun sekarang, dan Anda akan dapat mulai menjelajahi Firman Tuhan dan memperkuat iman Anda hari ini. Perjalanan Anda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dimulai dengan sentuhan sederhana.
Para orang percaya memperdalam iman mereka dengan FaithAI
Ribuan pengguna mengalami pertumbuhan spiritual harian dan hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan.